Belajar Dasar Hukum Pidana: Pengertian, Ruang Lingkup, dan Prinsip-Prinsip Utama

Belajar Dasar Hukum Pidana

Belajar Dasar Hukum Pidana – Hukum pidana merupakan salah satu cabang ilmu hukum yang sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat. Ia berfungsi sebagai alat untuk menjaga ketertiban sosial dengan menetapkan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan, serta memberikan sanksi kepada pelanggar hukum. Bagi siapa pun yang ingin memahami sistem hukum di Indonesia, mempelajari dasar hukum pidana adalah langkah penting. Artikel ini akan membahas pengertian, ruang lingkup, sumber, asas-asas, hingga jenis-jenis pidana dalam sistem hukum Indonesia.


Apa Itu Hukum Pidana?

Hukum pidana adalah kumpulan peraturan hukum yang mengatur tentang perbuatan-perbuatan yang dilarang dan diancam dengan sanksi pidana, serta bagaimana negara menegakkan aturan tersebut terhadap pelanggarnya.

Tujuan utama dari hukum pidana adalah:

  • Melindungi masyarakat dari kejahatan.
  • Memberikan efek jera kepada pelaku kejahatan.
  • Menegakkan keadilan dan ketertiban umum.

Sumber Hukum Pidana di Indonesia

Sumber hukum pidana di Indonesia dapat dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Sumber Tertulis

  • KUHP (Kitab Undang-Undang Hukum Pidana): Merupakan sumber utama hukum pidana materiil. KUHP yang berlaku di Indonesia merupakan warisan hukum kolonial Belanda (Wetboek van Strafrecht), namun kini telah mengalami perubahan melalui UU No. 1 Tahun 2023 tentang KUHP Baru yang mulai berlaku pada tahun 2026.
  • UU Khusus (Lex Specialis): Contohnya UU Tindak Pidana Korupsi, UU Narkotika, UU ITE, dan sebagainya.

2. Sumber Tidak Tertulis

  • Hukum kebiasaan (hukum adat): Berlaku terbatas pada masyarakat tertentu dan selama tidak bertentangan dengan hukum nasional.
  • Yurisprudensi: Putusan pengadilan terdahulu yang menjadi acuan dalam memutus perkara serupa.
  • Doktrin: Pendapat para ahli hukum yang diakui secara luas.

Ruang Lingkup Hukum Pidana

Hukum pidana terbagi menjadi dua bidang utama:

1. Hukum Pidana Materiil

Mengatur tentang:

  • Perbuatan apa yang dianggap sebagai tindak pidana.
  • Jenis-jenis pidana yang dapat dijatuhkan.
  • Siapa yang dapat dikenakan pidana.

Contoh: KUHP, UU Narkotika, UU Korupsi.

2. Hukum Pidana Formil (Hukum Acara Pidana)

Mengatur tentang:

  • Cara-cara penegakan hukum pidana.
  • Proses penyidikan, penuntutan, pemeriksaan di pengadilan.
  • Hak-hak tersangka, terdakwa, dan korban.

Contoh: KUHAP (Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana).


Asas-Asas Penting dalam Hukum Pidana

Dalam mempelajari dasar hukum pidana, penting untuk memahami beberapa asas utama berikut:

Asas Legalitas (Nullum Crimen Sine Lege, Nulla Poena Sine Lege)

Tidak ada perbuatan yang dapat dipidana kecuali telah ditentukan dalam peraturan perundang-undangan.

Asas Tiada Pidana Tanpa Kesalahan

Seseorang hanya dapat dijatuhi pidana jika terbukti melakukan perbuatan secara sengaja (dolus) atau karena kelalaian (culpa).

Asas Individualisasi Pidana

Hukuman harus disesuaikan dengan keadaan pribadi pelaku, motif, serta dampak tindakannya.

Asas Presumsi Tak Bersalah (Presumption of Innocence)

Setiap orang yang dituduh melakukan tindak pidana dianggap tidak bersalah sampai ada putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap.


Unsur-Unsur Tindak Pidana

Unsur-Unsur Tindak Pidana

Untuk menyatakan bahwa suatu perbuatan merupakan tindak pidana, harus memenuhi unsur-unsur berikut:

1. Perbuatan yang Dilarang dan Diancam Pidana

Misalnya: pencurian, penganiayaan, korupsi, narkotika.

2. Perbuatan yang Bersifat Melawan Hukum

Baik secara formil (bertentangan dengan undang-undang) maupun materil (bertentangan dengan rasa keadilan masyarakat).

3. Adanya Kesalahan Pelaku

Bentuk kesalahan bisa berupa kesengajaan (dolus) atau kelalaian (culpa).

4. Tidak Ada Alasan Pembenar atau Pemaaf

Contoh alasan pembenar: pembelaan terpaksa (noodweer).
Contoh alasan pemaaf: gangguan jiwa (psikosis), paksaan.


Baca Juga : Hukum Dasar Indonesia: Pengertian, Fungsi, dan Peranannya

Jenis-Jenis Pidana dalam Sistem Hukum Indonesia

KUHP membedakan beberapa jenis pidana, yaitu:

1. Pidana Pokok

  • Pidana Mati
  • Pidana Penjara (seumur hidup atau waktu tertentu)
  • Pidana Kurungan
  • Pidana Denda

2. Pidana Tambahan

  • Pencabutan hak tertentu
  • Perampasan barang
  • Pengumuman putusan hakim

Dalam KUHP baru, juga terdapat bentuk hukuman alternatif seperti:

  • Pidana kerja sosial
  • Pembinaan di lembaga khusus
  • Pidana bersyarat

Tahapan Proses Pidana

Memahami proses pidana juga merupakan bagian penting dalam mempelajari dasar hukum pidana:

  1. Laporan atau pengaduan
  2. Penyelidikan oleh kepolisian
  3. Penyidikan (pengumpulan alat bukti)
  4. Penuntutan oleh jaksa
  5. Pemeriksaan di pengadilan
  6. Putusan hakim
  7. Upaya hukum (banding, kasasi, PK)

Penutup: Mengapa Penting Memahami Hukum Pidana?

Memahami dasar hukum pidana sangat penting, tidak hanya bagi mahasiswa hukum atau aparat penegak hukum, tetapi juga bagi masyarakat umum. Dengan memahami apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan secara hukum, seseorang dapat menghindari perbuatan melawan hukum dan memahami hak serta kewajiban jika terlibat dalam suatu perkara pidana.

Hukum pidana bukan hanya tentang menghukum, tetapi juga soal menjaga keadilan dan keseimbangan dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh karena itu, belajar dasar hukum pidana adalah investasi pengetahuan yang sangat berharga.

Please follow and like us:
Pin Share
RSS
Follow by Email