Jika Polisi Menolak Laporan Masyarakat, Lakukan Hal Ini

Jika Polisi Menolak Laporan

Jika Polisi Menolak Laporan Masyarakat – Dalam sistem hukum di Indonesia, setiap warga negara memiliki hak yang sama di hadapan hukum, termasuk hak untuk melapor kepada pihak kepolisian jika mengalami atau menyaksikan tindak pidana. Namun, dalam praktiknya, tidak jarang masyarakat menghadapi penolakan saat hendak melaporkan suatu kejadian ke kantor polisi. Penolakan ini bisa terjadi karena berbagai alasan, baik administratif, kurangnya bukti, atau dugaan subjektivitas dari oknum aparat.

Jika Anda mengalami situasi seperti ini, penting untuk tetap tenang dan memahami langkah hukum yang bisa diambil. Artikel ini akan membahas apa yang harus dilakukan jika laporan Anda ditolak polisi, alasan umum penolakan, serta upaya hukum yang tersedia agar hak Anda tetap terlindungi.


Apa Hak Masyarakat dalam Melapor?

Berdasarkan Pasal 108 KUHAP (Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana), setiap orang yang mengetahui, mengalami, atau menjadi korban suatu tindak pidana berhak melaporkannya kepada penyidik (Polri). Laporan ini wajib diterima dan dicatat dalam administrasi kepolisian.

Artinya, petugas tidak memiliki kewenangan untuk menolak laporan begitu saja, terlebih jika menyangkut dugaan tindak pidana yang nyata.


Alasan Umum Polisi Menolak Laporan

Penolakan oleh pihak kepolisian sering kali tidak dijelaskan dengan cukup transparan. Namun, berikut adalah beberapa alasan yang umum terjadi:

  1. Bukti Tidak Cukup
    Polisi mungkin menilai bahwa bukti awal yang dibawa pelapor tidak cukup untuk menindaklanjuti.
  2. Bukan Ranah Pidana
    Kasus yang dilaporkan dianggap sebagai ranah perdata, bukan pidana, sehingga diarahkan ke jalur hukum yang berbeda.
  3. Tidak Ada Unsur Tindak Pidana
    Polisi menyatakan bahwa dari keterangan awal, tidak ditemukan unsur pidana.
  4. Tindakan Oknum Polisi
    Dalam beberapa kasus, oknum tertentu bisa saja melakukan tindakan sewenang-wenang atau malas melayani.
  5. Alasan Teknis atau Administratif
    Seperti laporan tidak lengkap, identitas kurang jelas, atau waktu pelaporan dianggap terlambat.

Baca Juga : Arti Tanggung Gugat dalam Hukum yang Berlaku di Indonesia

Langkah-Langkah yang Harus Anda Lakukan

Jika Anda mengalami penolakan saat melapor, berikut adalah langkah-langkah yang dapat Anda tempuh:


✅ 1. Minta Penjelasan Tertulis Atas Penolakan

Mintalah polisi yang menolak laporan Anda untuk memberikan penolakan secara tertulis disertai alasan yang jelas. Anda berhak atas penjelasan formal jika laporan tidak ditindaklanjuti.


✅ 2. Laporkan ke Atasan Langsung

Jika petugas di bagian SPKT (Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu) menolak, Anda dapat meminta menemui Kanit Reskrim atau Kapolsek untuk mengklarifikasi dan menyampaikan keberatan.


✅ 3. Laporkan ke Propam atau Divisi Pengawasan

Jika Anda yakin ada ketidakberesan atau penyalahgunaan wewenang, Anda dapat melapor ke:

  • Propam (Profesi dan Pengamanan Polri)
    Bisa langsung ke kantor polisi terdekat atau melalui website: https://propam.polri.go.id
  • Divisi Humas Polri atau Mabes Polri
    Salurkan laporan ke kanal pengaduan publik resmi.

✅ 4. Gunakan LPSK Jika Anda Korban Kekerasan

Jika Anda merupakan korban kekerasan, pelecehan, atau kejahatan berat, laporkan juga ke Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) untuk mendapatkan perlindungan hukum dan pendampingan.


✅ 5. Bawa Saksi dan Bukti Lengkap

Untuk menghindari alasan “tidak cukup bukti,” pastikan Anda membawa dokumen, saksi, dan rekaman (jika ada). Hal ini memperkuat posisi Anda sebagai pelapor.


✅ 6. Gunakan Bantuan Hukum

Anda dapat menghubungi LBH (Lembaga Bantuan Hukum) atau pengacara untuk mendampingi proses pelaporan. LBH biasanya memberikan layanan gratis untuk masyarakat kurang mampu.


Hak Konstitusional Anda Dilindungi

Dalam Pasal 28D ayat (1) UUD 1945 disebutkan:

“Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum.”

Ini menegaskan bahwa tidak ada alasan bagi aparat penegak hukum untuk mengabaikan laporan masyarakat.


Kesimpulan

Menjadi korban atau saksi suatu tindak pidana bukan hanya menyakitkan secara emosional, tapi bisa menjadi lebih berat ketika laporan Anda ditolak. Namun, jangan putus asa atau takut, karena hukum Indonesia memberikan ruang dan mekanisme pengaduan yang bisa Anda tempuh.

Jika polisi menolak laporan Anda:

  • Minta penolakan tertulis,
  • Temui atasan polisi,
  • Laporkan ke Propam atau LPSK,
  • Gunakan bantuan hukum.

Sebagai warga negara yang baik, memahami hak-hak hukum kita adalah langkah pertama untuk menciptakan sistem hukum yang adil dan akuntabel.

Please follow and like us:
Pin Share
RSS
Follow by Email