Pilihan Tugas Akhir Selain Skripsi, Sebelum Memilih Menjadi Sarjana Hukum

Tugas Akhir Selain Skripsi Sarjana Hukum

Tugas Akhir Selain Skripsi Sarjana Hukum – Menjadi sarjana hukum adalah impian banyak mahasiswa yang ingin berkarier di bidang peradilan, advokat, notaris, atau dunia hukum lainnya. Namun, sebelum menyandang gelar tersebut, mahasiswa harus menyelesaikan tugas akhir. Selama ini, banyak orang menganggap bahwa skripsi adalah satu-satunya jalan untuk lulus. Padahal, di era pendidikan modern, terdapat beberapa alternatif tugas akhir selain skripsi yang bisa dipilih sesuai dengan minat, kemampuan, dan kebijakan kampus.

Artikel ini akan membahas berbagai pilihan tugas akhir yang bisa menjadi pertimbangan mahasiswa hukum sebelum mengambil langkah akhir menuju kelulusan.


Mengapa Tidak Harus Selalu Skripsi?

Skripsi memang identik dengan penelitian ilmiah yang panjang dan mendalam. Namun, tidak semua mahasiswa memiliki minat atau kemampuan di bidang penelitian akademik. Beberapa mahasiswa lebih cocok untuk menulis laporan praktis, membuat studi kasus, atau mengembangkan karya berbasis pengalaman lapangan.

Oleh karena itu, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mendorong kampus untuk memberikan variasi tugas akhir agar lebih relevan dengan dunia kerja dan kebutuhan mahasiswa.


Pilihan Tugas Akhir Selain Skripsi untuk Mahasiswa Hukum

Pilihan Tugas Akhir Selain Skripsi untuk Mahasiswa Hukum

Berikut adalah beberapa alternatif tugas akhir selain skripsi yang bisa dipilih sebelum resmi menjadi sarjana hukum:

1. Studi Kasus Hukum (Case Study)

Mahasiswa menganalisis suatu kasus hukum nyata yang pernah terjadi, baik di pengadilan maupun di luar pengadilan.

  • Bentuknya berupa laporan analisis lengkap dengan dasar hukum, peraturan perundang-undangan, serta teori yang relevan.
  • Cocok bagi mahasiswa yang ingin berkarier sebagai pengacara atau hakim.

2. Proyek Praktik Hukum (Legal Project)

Mahasiswa bisa melakukan program pengabdian atau praktik hukum, seperti:

  • Membuat draft kontrak bisnis.
  • Menyusun dokumen hukum perusahaan.
  • Melakukan simulasi sidang.
  • Hasil proyek disusun dalam bentuk laporan yang menjadi tugas akhir.

3. Magang Profesi (Internship Report)

Beberapa kampus memberi opsi magang sebagai tugas akhir. Mahasiswa ditempatkan di kantor hukum, kejaksaan, pengadilan, atau perusahaan untuk mendapatkan pengalaman langsung.

  • Setelah selesai, mahasiswa menulis laporan magang berisi analisis hukum dari kegiatan yang dilakukan.
  • Sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang ingin langsung bekerja setelah lulus.

4. Legal Drafting

Tugas akhir berupa rancangan peraturan atau perundang-undangan.

  • Misalnya, membuat rancangan undang-undang, peraturan daerah, atau kontrak perjanjian.
  • Pilihan ini tepat untuk mahasiswa yang tertarik di bidang legislasi dan politik hukum.

5. Proyek Penelitian Lapangan (Field Research)

Alih-alih menulis skripsi murni teori, mahasiswa bisa melakukan penelitian berbasis wawancara, observasi, atau survei.

  • Contoh: meneliti efektivitas hukum lalu lintas di suatu daerah.
  • Laporan penelitian bisa lebih praktis dan langsung menyentuh masyarakat.

6. Portofolio atau Karya Inovatif Hukum

Beberapa universitas memberi kesempatan mahasiswa untuk membuat karya kreatif berupa:

  • Modul hukum.
  • Buku panduan hukum masyarakat.
  • Aplikasi hukum berbasis digital.
  • Portofolio ini kemudian dipertanggungjawabkan dalam sidang akhir.

Baca Juga : Pedoman Yang Lengkap Hukum Persekuruan Di Indonesia

Tips Memilih Tugas Akhir yang Tepat

  1. Kenali Minat dan Kekuatan Diri
    Jika suka analisis teori, skripsi mungkin cocok. Jika lebih senang praktik, pilih magang atau legal project.
  2. Diskusikan dengan Dosen Pembimbing
    Konsultasikan opsi tugas akhir dengan dosen agar sesuai dengan kemampuan dan regulasi kampus.
  3. Pikirkan Karier Setelah Lulus
    Jika ingin jadi advokat, studi kasus hukum lebih relevan. Jika ingin masuk ke ranah pemerintahan, legal drafting bisa jadi pilihan.
  4. Pertimbangkan Kebijakan Kampus
    Tidak semua universitas memberikan pilihan selain skripsi, jadi cek aturan yang berlaku di kampus masing-masing.

Kesimpulan

Untuk menjadi sarjana hukum, mahasiswa tidak selalu harus memilih skripsi sebagai tugas akhir. Kini, tersedia berbagai pilihan seperti studi kasus hukum, magang profesi, legal drafting, proyek praktik hukum, hingga karya inovatif hukum.

Dengan adanya pilihan ini, mahasiswa bisa lebih fleksibel menyesuaikan tugas akhir dengan minat, bakat, serta arah karier yang ingin dituju. Jadi, sebelum melangkah menuju kelulusan, pastikan memilih jalur yang paling tepat agar perjalanan menjadi sarjana hukum lebih menyenangkan dan bermanfaat.

Please follow and like us:
Pin Share
RSS
Follow by Email